Sejak Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK) terpilih menjadi presiden dan wapres RI tahun 2004 lalu hingga sekarang, kondisi kesejahteraan rakyat secara umum tidak ada perbaikan yang nyata. Jumlah rakyat miskin bertambah banyak, dan tidak mengalami perubahan secara signifikan meski berbagai usaha telah dilakukan, 7,17 juta orang hidup dengan pendapatan kurang lebih dari US$ 0,6 per hari, 70 juta orang hidup dengan pendapatan kurang dari US$ 1 per hari. Sebanyak 630.000 lebih orang miskin hidup di Jakarta sebagai ibukota Negara, 5 juta lebih balita yang mengalami gizi buruk dan busung lapar dan 24 juta orang (10,14% dari total penduduk) dalam keadaan buta huruf.
Di bidang ketenagakerjaan, menurut data Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), pengangguran di Indonesia yang sekitar 40 jutaan telah menjadi ancaman buat Asean, dimana kontribusi Indonesia pada angka pengangguran di wilayah itu mencapai 60%. Pada sektor pendidikan, alokasi anggaran pendidikan yang hanya 11,58% dari mandat 20%, mengindikasikan pemerintah tidak peduli dengan anak-anak miskin yang putus sekolah disaat keluarganya terbebani biaya ekonomi yang tinggi (http://jese-indonesia.blogspot.com/2007). Education watch Indonesia menyatakan bahwa angka siswa putus sekolah di Indonesia mencapai 36,73%.
Fenomena antre beras murah, minyak tanah, minyak goreng, melonjaknya harga kedelai, tepug terigu, daging dan lain-lain, serta merosotnya daya beli dan kualitas kesejahteraan rakyat adalah gambaran paling vulgar pemerintah SBY-JK saat ini. Bukannya kesejahteraan yang didapat, malah kemiskinan yang semakin menggila. Ditambah lagi dengan musibah/ bencana yang selalu menimpa negeri seolah melengkapi penderitaan rakyat tiada henti-hentinya, karena penanganan yang tidak profesiona, malah cenderung merugikan para korban itu sendiri.
Untuk itu Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia menuntut kepada SBY-JK sebagai berikut:
- Mendesak kepada SBY-JK untuk segera menurunkan harga-harga kebutuhan pokok masyarkat, mengatasi krisis pangan nasional yang terjadi agar tidak semakin menambah jumlah kemiskinan dan pengangguran di negeri ini.
- Mendesak kepada SBY-JK untuk berhenti membayar bunga obligasi sebesar 60 triliun pertahun kemudian mengalihkannya kepada program pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan rakyat.
- Mendesak SBY-JK agar berani mengadili para koruptor kelas kakap (seperti korupsi BLBI 650 triliun rupiah) dan menyita harta kekasyaannya untuk kesejahteraan rakyat.
- Mendesak kepada SBY-JK untuk serius dalam mengantisipasi dan menangani bencana-bencana yang terjadi di negeri ini.
Demikian tuntutan-tuntutan ini kami sampaikan, sebagai berikut kepedulian sekaligus keprihatian yang mendalam akan kondisi bangsa yang semakin terpuruk.
HIDUP MAHASISWA!!! HIDUP RAKYAT INDONESIA!!!
Bogor, 5 Maret 2008
Hermawan
Ketua KAMMI Daerah Bogor
081389074700
Tidak ada komentar:
Posting Komentar